Akselerasi Digitalisasi Hulu Migas, SKK Migas Gelar Digital Hackathon 2023

JAKARTA, SuaraSumselNews | Peranan artificial intelligence (AI)/maching learning (ML) di industri hulu migas di masa depan akan semakin kuat dalam rangka meningkatkan kinerja ekselen operasional hulu migas maupun dalam menemukan potensi sumber cadangan migas yang baru. Sejak transformasi digital di hulu migas yang ditandai dengan launching integrated operation center (IOC) di awal tahun 2020, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan inovasi-inovasi baru dalam implementasi teknologi informasi di hulu migas.

Implementasi teknologi baru seperti AI/MLI telah menjadi kebutuhan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Selain dapat meningkatkan kinerja operasional yang semakin baik dan akurat, kedepan digitalisasi akan membantu dalam menemukan cadangan migas telah bergeser ke area laut am dan frontier yang berbiaya mahal. Oleh karenanya AI/ML dapat meningkatkan tingkat keberhasilan dalam mencari cadangan migas yang baru.

Untuk pertama kalinya, SKK Migas bersama KKKS menyelenggarakan kegiatan Boot Camp Digital Hackathon 2023 yang terdiri atas workshop dan kompetisi dibidang AI/ML. Kegiatan Digital Hackathon akan berlangsung secara maraton dari September hingga Oktober 2023 yang terdiri atas Ai/ML Workshop, kompetisi entry level AI/ML hackathon dan kompetisi advanced level AI/ML hackathon.

Deputi Ekspoitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam pembukaan kegiatan Digital Hackathon 2023 menyampaikan bahwa adopsi AI/ML di industri hulu migas sudah menjadi kebutuhan agar industri ini dapat terus bertahan dan berkembang. Saat ini, peranan teknologi akan sangat menentukan dalam mencapai keberhasilan, termasuk di industri hulu migas. Teknologi berkembang sedemikian rupa dan cepat, maka kita tidak boleh tertinggal, karena jika tertinggal dalam implementasi suatu teknologi, maka daya saing industri tersebut juga akan menurun.

Wahju menambahkan jika dikisaran awal tahun 2000 an digitalisasi pertama adalah otomasi bagaimana secara real time data di lapangan sumuran bisa keluar dan muncul di handphone, sehingga saat itu muncullah teknologi real time monitoring system. Saat itu, sudah sangat membantu karena data-data yang ada tersebut kemudian membuat kita bisa melakukan antisipasi secara predictive.

Wahju menambahkan, bahwa dengan tahu data maka bisa melakukan mitigasi, apakah sumur tersebut ada gejala mau mati, sehingga bisa diantisipasi supaya tidak mati harus bagaimana?, atau jika pun sumur mati maka tindakan akan lebih cepat. “Dulu ketika belum ada data termonitor secara real time, maka jika ada sumur mati, baru bisa diketahui ketika operator yang memeriksanya tiba di lokasi. Coba bayangkan sudah sekian hari sumur mati, berapa kehilangan produksinya”, imbuh Wahju.

Terkait kegiatan Digital Hackathon 2023, Wahju menyampaikan apresiasi dan dukungannya dan mengharapkan peserta yang hadir bisa memanfaatkan kegiatan ini sebagai ajang pembekalan dan meningkatkan kompetensinya. Wahju mengingatkan bahwa meningkatkan kompetensi itu harus terus dilakukan, meskipun nanti apa yang dipelajari belum bisa diimplementasikan di tempat kerja. Suatu saat jika KKKS tempat bekerja mengimplementasikan AI/ML maka sumber daya manusia nya sudah siap. Wahju menitipkan pesan agar insan Hulu Migas meluangkan waktu setidaknya seperempat jam setiap hari untuk selalu mengupdate mengenai machine learning dan artificial intelligence.

Kepala Divisi Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas, Bambang Prayoga dalam laporannya menyampaikan bahwa antuisiasme KKKS mengikuti Hackathon 2023 sangat tinggi dengan minat pendaftar jauh melampaui kuota yang tersedia. “Ibarat gelas diisi air, sampai tumpah-tumpah. Kami mohon maaf karena keterbatasan hanya bisa menampung 80 peserta untuk mengikuti workshop yang masing-masing sebanyak 40 peserta setiap sesi workshop. Apresiasi kepada PHR, ONWJ dan Saka Pangkah yang menjadi host pada kegiatan ini.

Lebih lanjut Bambang menyampaikan bahwa kegiatan hari ini adalah rangkaian dari kegiatan besar IOC Forum yang akan dilaksanakan di akhir tahun 2023. Kegiatan hackathon merupakan salah satu inovasi baru yang membekali SDM KKKS agar memiliki bekal dan kompetensi untuk terus meningkatkan digitalisasi di perusahaannya.

Bambang menambahkan bahwa melalui kompetisi hackathon dapat mendorong pemanfaatan data-data yang ada di KKKS, serta data seluruh KKKS sehingga mendukung upaya pengembangan industri hulu migas di tanah air. Kegiatan ini akan melatih dan meningkatkan peserta dari SKK Migas dan KKKS, yang diharapkan dapat mendorong budaya inovasi agar data-data yang ada dapat diolah dan dimanfaatkan untuk menunjang operasi dan kinerja KKKS.