PALEMBANG, SuaraSumselNews | TAK Kenal, maka tak sayang. Pribahasa ini mungkin sebagai semboyan untuk kita semua. Dan harus dicerna dengan sepenuh hati. Buktinya, siapa yang tidak kenal dengan sejumlah tokoh yang ada di Kota Palembang?.
Siapa dia adalah Abah Toyib, begitulah masyarakat Palembang biasa memanggil beliau Toyib. Dia dikenal sebagai seorang jawara yang cukup disegani sampai saat ini.
Paguyuban Masyarakat Palembang Bersatu (PMPB) adalah sebuah organisasi besar di Sumatera Selatan (Sumsel) yang ia dirikan dengan jumlah anggota mencapai puluhan ribu yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan (Sumsel).
Media memiliki kesempatan untuk menemui HM Thoyib dikediamannya di Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang.Saat dibincangi dirumahnya di kawasan 15 Ulu Palembang, diusianya 72 tahun, Abah Toyib masih terlihat sehat dan gagah.
Ketika ditemui wartawan, ia baru saja pulang dari menunaikan ibadah shalat magrib di masjid didekat rumahnya. Ia berjalan kaki saat pulang dari masjid.
Tokoh satu ini terlihat tidak sungkan menyalami orang-orang yang menyapanya dan melambaikan tangan kepada warga di sekitar tempat tinggalnya.
Saat dibincangi terkait soal rutinitas keseharian, kakek memiliki 24 cucu ini mengungkapkan kesehariannya saat ini adalah sebagai seorang penasehat di 10 perusahaan besar di Kota Palembang.
Dia mengaku memiliki bisnis jual beli tanah secara legal. Saat disingung soal nama besar beliau di Sumatera Selatan, Abah Toyib menjawab pertanyaan media ini dengan senyuman.
Nama beliau besar, hanya karena selalu bersosialisasi dengan masyarakat. Dari seringnya bersosialisasi nama beliau terangkat dengan sendirinya hingga dikenal banyak orang.
“Buat saya nama besar itu tidak ada apa-apanya. Saya dikenal karena berorganisasi. Tahun 1980 pernah ikut Kosgoro, tahun 1985 bergabung di AMPI. menjadi Ketua Pemuda Pancasila SUI dan dipercaya menjadi Ketua Pemuda Pancasila sampai tahun 2000. Saya mendirikan PMPB pada tahun 2000 dan menjadi ketua umumnya,” ungkap dia, Minggu (22/3).
Usai menjadi Ketua PMPB, saya mengundurkan diri dan menjadi penasehat. Alasannya karena ingin beristirahat. Saat ini saya dipercayai untuk menjadi Ketua Forum Rakyat Reformasi. Aktivitas masih seperti biasa,” tuturnya.
Abah Toyib sempat mengungkapkan cerita tentang masa lalunya.DIa mengatakan, dahulu dan sekarang sudah sangat jauh berbeda.Dan menurut dia, sekarang sudah sangat meresahkan, karena banyak orang yang terkena narkoba. Lantaran narkoba itulah, muncul tindakan kriminal. Hanya untuk membeli narkoba, seseorang harus melakukan kejahatan.
“Saya adalah orang yang paling jahat, tetapi Allah SWT menunjukkan jalan untuk saya hingga bertaubat dan diberikan kesempatan untuk berangkat Haji tahun 2003 lalu. Jujur, kalau dulu itu semua penuh dengan perhitungan. Berbeda dengan sekarang. Bayangkan, cuma untuk merampas motor seseorang harus membunuh. Padahal, kalau dijual, berapa harga sepeda motor. Mereka sama sekali tidak berfikir terhadap orang yang menjadi korban mereka,” kata dia lagi.
Sebagai seorang sesepuh dan tokoh masyarakat Sumatera Selatan, saya memiliki banyak pengalaman hidup. Dan saya ingin memberikan pesan kepada anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa.
Sebaiknya, menjauhlah dari kejahatan dan narkoba. Karena, narkoba dan kejahatan itu saling berkaitan. “Zaman sudah susah. Mencari pekerjaan susah. Mau makan juga sulit. Tetapi, bila memang mau berjuang dan berdoa, Allah SWT pasti akan memberikan jalan. Maka, saya ingin disisa usia saya ini, bisa memberikan manfaat untuk banyak orang,” kilahnya. (deni)