BANYUASIN, SuaraSumselNews | MENYIKAPI pembangunan Patung Soekarno yang terkesan dibuat asal-asalan. Dengan wajah berwarna kuning kulitnya. Juga struktur wajahnya tak proporsional. Demikian juga tubuh patung menuai protes warga net di jagat maya, juga bagi banyak orang.
Terkait hal itu, Kajari Banyuasin Agus Widodo saat dikonfirmasiawak media ini di ruang kerja mengatakan, ya sampai saat ini dirinya dan jajaran sudah mengetahui prihal berita viral mengenai patung tersebut.
Ya, namun dirinya dan jajaran belum bisa mengambil tindakan karena pengerjaan patung dimaksud belum selesai, masih dalam penguasaan Pemkab Banyuasin.
“Ya saya sudah mengetahui dan sudah memerintahkan jajaran untuk mengecek langsung patung tersebut. Namun karena pengerjaannya belum selesai.
Dan pihak Kejari Banyuasin belum bisa berbuat banyak. Namun diharapkan agar ada perbaikan terhadap patung tersebut. Karena sudah menelan biaya hingga 500 juta rupiah dan menggunakan anggaran negara,. Jadi harus menjadi perhatian pemborong,” tegasnnya.
Patung sang Proklamator yang dibangun di Jalan Lintas Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin. Dan di lokasi tersebut, sebuah patung besar tengah dibangun. Perancah masih mengelilingi patung setinggi sekitar 15 meter.
Pemkab Banyuasin melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Banyuasin menyatakan telah membangun pembuatan Patung Bung Karno dengan anggaran sesuai LPSE Rp 500 juta. Patung Bung Karno itu dibangun sejak 20 Januari 2023 dan sampai sekarang masih dalam pengerjaan belum 100 persen.
Dari keterangan LPSE, pemenang tender proyek bernama Pembangunan Merek dan Patung Bung Karno dan Asesoris tersebut CV Attaki yang beralamat di Jl Letkol Moehsin Syamsuddin Perum Griya Sejahtera Blok C3, Palembang. Berdasarkan laporan LPSE, nilai pagu paket Rp 500 juta, dan nilai Harga Pokok Satuan paket tertera Rp 498.700.000.
Kepala Dinas PUTR Banyuasin Ardi Arpani membantah berita viral di media sosial tadinya pembangunan Patung Bung Karno menelan anggaran Rp 16 miliar. Padahal, anggarannya Rp 500 juta. Saat ini, ujar dia, proyek tersebut masih berjalan belum selesai sejak dikerjakan pada 20 Januari 2023.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Banyuasin M Nasir mengakui bahwa, proyek pembuatan patung Bung Karno menggunakan dana APBD sebesar Rp 500 juta.. Padahal, kata dia, masih banyak desa-desa di kabupaten ini yang belum tersentuh pembangunan.
M Nasir tak menafikkan peran Bung Karno sebagai Proklamator bangsa Indonesia. Namun, menurutnya keberadaan patung Bung Karno dinilai sangat mubazir ditengah krisis keuangan di Banyuasin. Proyek pembuatan patung Bung Karno tersebut belum tepat sasaran dan belum ada pemanfaatannya.
“Masih banyak jembatan dan jalan yang harus dibangun di kabupaten ini. Ya jembatan Makarti Jaya yang ambrol belum dibangun juga,” kata M Nasir anggota DPRD ini.
Bahkan dia baru mengetahui bahwa proyek pembuatan patung Bung Karno di kawasan Bung Karno Sport Centre Jalan Lintas Kecamatan Banyuasin III tersebut sudah berjalan. “Saya malah tidak tahu, apalagi anggaranya, tahunya ketika ramai di media, patung Bung Karno tidak sesuai orangnya, juga mau dibongkar lagi,” kata M Nasir.
Menurut dia, selaku pemenang tender proyek pembuatan patung Bung Karno tersebut seharusnya sudah profesional dan berpengalaman dalam proyek sejenis. “Tetapi, kalau dilihat secara kasat mata saja sudah tidak sesuai dengan spek, apalagi banyak yang menilai tidak mirip sama sekali dengan Sukarno, urai dia.
“Artinya, kontraktor ini mengerjakan asal-asalan. pembangunan patung Bung Karno di Banyuasin dilakukan pada masa jabatan bupati H Askolani. Ia juga merupakan ketua DPC PDI Perjuangan setempa,” tuturnya. (*)
laporan : andy