PRABUMULIH, SuaraSumselNews | ADA salah seorang Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 57 Prabumulih Desa Karangjaya Kecamatan Prabumulih Timur merada kaget. Ada apa? Ya membuat geger dengan kemunculan fenomena halo matahari pada Senin (11/9).
Fenomena alam tersebut membuat posisi matahari berada di tengah lingkaran besar menyerupai cincin. Peristiwa langkah ini langsung diabadikannya dengan menggunakan kamera ponsel miliknya.
Guru SDN 57 tersebut diketahui bernama Ita Nirmala. Dirinya tak sengaja mengabadikan fenomena Matahari Hallo pada pukul 12.00 WIB.
“Awalnya saya merasa gerah saat itu, terus mencoba mencari angin segar terus dirinya berlindung disalah pohon rindang yang ada di sekolahan tersebut,. Sambal melihat keatas perasaannya mengatakan kalau ada yang aneh dengan matahari siang itu langsung di foto dan abadikan.. Lalu foto tersebut dikirimnya ke salah satu wartawan dan tak terduga wartawan tersebut langsung meng chat dan mempertanyakan foto tersebut.”
Menurut dia fenomena serupa pernah terjadi di banyak daerah. Dan itu kejadian langka mbak”menurtnya. Lalu apa penyebab matahari dikelilingi lingkaran seperti cincin?
Dilansir dari situs BMKG, bmkg.go.id, fenomena halo matahari diawali dari adanya cahaya matahari yang kemudian direfleksikan atau dibiaskan oleh kristal-kristal es yang berbentuk batang atau prisma. Sinar matahari kemudian terpecah ke dalam beberapa warna dan dipantulkan ke arah tertentu di sekitar matahari dan menjadi cincin cahaya di sekitar matahari.
Fenomena halo matahari jarang muncul di daerah tropis. Namun di belahan bumi lain seperti di Eropa peristiwa itu sering terjadi. Selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggir berbingkai warna pelangi, halo bisa berwujud setengah lingkaran dengan pusat pada cahaya matahari.
Sedangkan untuk durasinya, ada yang berlangsung selama berjam-jam. Tetapi ada pula yang terjadi dalam waktu singkat. Hal ini tergantung dari posisi matahari dan dinamika awan cirrusnya.
Biasanya, kalau sudah beberapa saat setelah matahari bersinar dan memanaskan partikel air yang super dingin di awan cirrus, maka fenomena itu akan hilang.
Bahwa fenomena ini adalah peristiwa biasa seperti halnya pelangi dan bukan pertanda bencana, seperti gempa atau lainnya. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh dengan mitos atau informasi yang bisa menyesatkan terkait fenomena itu.
Bila ingin melihat halo matahari, warga diimbau untuk menggunakan alat. Gunanya, melindungi kedua mata dari pancaran sinar matahari langsung.
Sementara itu, khusus bagi mereka yang ingin mengambil gambar halo dengan kamera SLR, sebaiknya tidak langsung membidik ke arah halo. Sebab, cahaya matahari akan masuk ke dalam lensa fokus dan dapat merusak retina mata.(*)