RASUAN OKUT. SuaraSumselNews | MESKI udara cukup panas, ribuan warga Desa Rasusn, Kecamatan Madang Suku I,
(OKU) Timur. Berbondong-bondong ke Balai Desa. Maksudnya untuk mendatangi pusat acara, Rabu (7/6).
Rabu pagi itu warga Desa Rasuan memang punya dua acara khusus. Pertama Kalangan (Pasar sepekan) yang berlangsung setiap Rabu. Acara khusus ke dua, berkumpul memenuhi undangan Kepala Desa “Sidokah Tiuh” atau Sedrkah Bumi yang dipusatkan di pelataran Masjid Darussalam.
Kepala Desa Rasuan Agus Sailan, SP mengatakan “Sidokah Tiuh” memang sudah direncanakan sejak dirinya dilantik. Hanya saja baru terlaksana setelah dua tahun menjabat. Terakhir “Sidokah Tiuh” ini dilaksanakan pada 2007 di era pemerintahan Kades Suhaimi. “Jadi sudah lama Rasuan tidak bersih-bersih desa sejak 2007 hingga sekarang. Alhamdulillah baru terlaksana hari ini,” kata Kades Rasuan, Agus Sailan dihadapan Bupati OKU Timur, Ir H Lanosin Hamzah.
“Sidokah Tiuh” ini, katanya bertujuan selain untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama warga juga memohon perlindungan Allah SWT dari segala kejahatan dan bencana. Di sisi lain membersihkan desa dari segala kejahatan dan kesalahan warganya. “Sidokah Tiuh ini juga sebagai doa agar terhapus dosa-dosa masyarakatnya sehingga buah Duku Rasuan akan menghasilkan panen yang banyak di tahun depan,” kata Agus.
Kepada Bupati OKU Timur, Kades Rasuan juga melaporkan kegiatan membuka lahan rawa, sebagai wujud ikut berpartisipasi dalam peningkatan produksi sektor pertanian tanaman pangan di OKU Timur.
“Alhamdulillah masyarakat Rasuan sudah terbuka matanya untuk membuka lahan baru. Lahan rawa Rasuan cukup luas. Kami pun secara pribadi ikut bertani membuka lahan. Saya memberikan contoh karena mengharapkan sektor lain dari hasil kebun sudah tidak memadai lagi. Pisang dan duku sudah banyak yang terkena penyakit,” kata Agus.
Tokoh masyarakat Rasuan, Brigjen (Pur) H Thobroni HS mengharapkan melalui “Sidokah Tiuh” akan menjadi ajang introspeksi khususnya bagi desa masyarakat Rasuan. Selain itu sebagai titik tolak agar desa Rasuan akan lebih maju dan berkembang. Terutama hasil perkebunannya, seperti duku yang sudah terkenal secara nasional. Namun dalam beberapa tahun terakhir tidak berbuah.
Wakil Gubernur Sumsel 1998-2003 ini berharap masyarakat Rasuan akan bangkit menatap masa depan lebih baik dan mau bekerja keras.
Sementara Ketua Kerukunan Iwari Rasuan (Kiras), Ir H Syaiful Bahri mengatakan dirinya bersama segenap pengurus Kiras Rasuan sedang melakukan pendataan terhadap warga Rasuan diperantauan khususnya. Dia mengaku belum dapat berbuat banyak namun berjanji akan memberikan yang terbaik bagi Rasuan.
“Saya baru terpilih sebagai Ketua Kiras Iwari Rasuan. Jadi saat ini masih melakukan pendataan dan belum.bisa berbuat banyak. Namun yakinlah bahwa kami akan melakukan yang terbaik untuk desa Rasuan,” kata Syaiful.
Kegiatan :Sidokah Tiuh” kata Syaiful diharapkan akan menjadi berkah dan sebagai ajang introspekso bersama. Dia juga membuka pintu bagi warga Rasuan untuk.memfasilitasi tempat tinggal jika sedang berada di Palembang. “Orang Komering saja saya urus apalagi orang Rasuan,” katanya.
Kegiatan Sidokah Tiuh ini diharapkan bukan pertama dan terakhir. Diharapkan akan ada ajang silaturahmi lainnya sebagai wujud rasa syukur. “Saya berharap akan ada ajang silaturahmi yang lebih besar terutama jika musim duku tiba sebagai wujud rasa syukur,” kata Busnan Ali warga Rasuan yang berdomisi di Palembang (ida)