PALEMBANG, SuaraSumselNews | Pemprov Sumatera Selatan sejak 30 Agustus 2021 telah melaksanakan pembelajaran tatap mula (PTM) di masa pandemi saat ini. Kota Palembang sendiri sudah melonggarkan sejumlah aktivitas seperti membuka mal dan tempat ibadah untuk kegiatan berjemaah, sesuai dengan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Kepala Sekolah SMAN 3 Palembang, Drs. Sugiyono, M.M. mengatakan, SMAN 3 pelaksanaan PTM hadirkan siswa sebanyak 25 % sesuai dengan edaran Gubernur. Kemudian jadwalnya kita atur sesuai dengan Juknis dari kementrian bahwa anak anak di sekolah PTM terbatas ini di sekolah itu hanya 2 jam sampai dengan 3 jam saja. Hal itu
mengacu pada kurikulum pada masa pandemi Covid ini,” katanya. Jum’at (3/9).
Sugiono menjelaskan, kurikulum ini mengacu kepada revisi kurikulum 2013, kurikulumnya tetap kurikulum 17, tetapi ada pengurangan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) di sederhanakan kompetensinya. Secara nasional melalui kementrian kurikulum balidbangbud adalah revisi dari kurikulum 2013 dimasa covid ini mengacu kepada balidbangbug mengeluarkan di masa pandemi ini.
Karena hanya siswa 35% yang hadir, maka kami membaginya berdasarkan absen. Jadi Satu Minggu untuk kelas 50% bagi 2 berarti 25% Senin sampai Rabu absen atas, 1 sampai 18, Kamis Jum,at Sabtu 19 sampai 36, dengan jadwal yang sama dalam 1 Minggu. Itu artinya jadwal Senin Selasa Rabu kemudian yang masuk Kamis Jum’at Sabtu jadwalnya juga Senin Selasa Rabu. Jadi guru itu mengajar 2 kali materi dan kelas yang sama.,” ujarnya.
Minggu kedua 50% yang berikutnya sama seperti seperti Minggu pertama. Minggu ke tiganya adalah yang jadi satu bulannya hanya dua kali pertemuan. Dan jmlah siswa SMAN 3 ini seluruhnya 1.272, kalau dibagi 25% bagi 50% dulu berarti 640 di bagi 2 lagi 25%nya 324 siswa setiap harinya,” jelasnya.
Bahwa PTM ini atas permintaan orang tua/wali murid, meski demikian kita tetap meminta surat pernyataan dari orang tua murid yang mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM. Kita coba PTM ini sampai penilaian harian bersama (PHB) di akhir September 2032. Kalau sudah sampai PHB itu aman insya Allah kita tambah lagi 50% itu rencananya
Himbauan dukungan orang tua/wali murid yang pertama sama sama menjaga prokes dan selalu memberikan amanah kepada anaknya. Dan men dukung masyarakat jangan pesimis berdoa dan awasi anak anak. Kalau ada siswa yang nogkrong,” tegasnya.(*)
liputan ; winarni