Takziah di Rumah Duka Tujuh Hari Berturut-turut

Wajib Pemprov Sumsel Berikan ke Keluarga Alm Mahyudin

PALEMBANG, SuaraSumselNews | MANTAN Gubernur Sumsel yang juga dokter Spesialis Kandungan, Prof Dr dr H Mahyuddin N.S SpOK meninggal dunia, Kamis malam (8/4).

Mahyuddin menghebuskan nafas terakhirnya diusia 74 tahun, di RSMH Palembang. Jumat siang (9/4) Gubernur Sumsel H Herman Deru nampak hadir ke rumah duka almarhum Mahyuddin di Jalan Enim Kota Palembang.

Gubernur Sumsel Herman Deru sempat mengatakan jika Pemprov Sumsel, akan memfasilitasi kegiatan peringatan, pengajian atau takziah di rumah almarhum Mahyuddin hingga tujuh hari kedepan.

“Beliau mantan Gubernur Sumsel, seharusnya pemakamannya pun dihandle oleh Pemprov Sumsel.
Namun karena satu dan lain hal, maka almarhum sudah dimakamkan subuh tadi,” ujar Herman Deru, usai datang melayat ke rumah duka, Jum’at

Herman Deru, juga menyampaikan permohonan maafnya pada pihak keluarga, yang juga tidak meminta prosesi pemakaman almarhum Mahyuddin dilakukan secara orang yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sumsel.

“Maka dari itu untuk memfasilitasi kegiatan itu, wajib kami berikan pada keluarga,”ujarnya.

Sementara itu, melalui anak pertama almarhum Mahyuddin, Taufik Roseno menyampaikan jika pihak keluarga menyambut baik atas fasilitas yang diberikan oleh Gubernur Sumsel tersebut.

“Kami tentu menyambut baik apa yang diberikan oleh pemerintah daerah yang disampaikan langsung oleh bapak gubernur tadi. Hal ini sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah daerah, atas jasa yang pernah almarhum berikan semasa hidupnya,” ujar Raseno.

Mantan Gubernur Sumsel ke 14, Prof Dr dr H Mahyuddin N.S SpOK dikabarkan meninggal dunia Dari keterangan Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Bunda Palembang, dr Hibsa Ridwan M Sc mengatakan jika almarhum Mahyuddin sempat dirawat selama 6 hari di RS Bunda Palembang.

“Meninggalnya dr Mahyuddin ini seperti yang kita ketahui karena infeksi covid-19,” ujarnya saat ditemui, dikediaman almarhum Mahyuddin, Jum’at (9/4).

Hibsa Ridwan juga menjelaskan jika infeksi Covid-19, ini kemungkinan banyak ditularkan dari orang tanpa gejala.
“Beliau ini mengidap penyakit struk. Kita juga tidak tau dari mana beliau ini terinfeksi dari mana,” jelasnya.

Hibsa juga mengatakan dengan adanya berita duka ini menjadikan pelajaran kita untuk selalu menerpakan protokol kesehatan dimanapun berada.

Sementara itu, di rumah Almarhum Mahyuddin, nampak Gubernur Sumsel, H Herman Deru telah hadir di rumah duka.
Mengenakan pakaian berwarna putih, Herman Deru langsung menyampiri Istri almarhum Mahyuddin dan anak-anaknya.

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) ke 14 Mahyuddin, meninggal dunia akibat covid-19.Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua RT 20, H. Adam Karman.

“Benar beliau kena Covid-19,” kata Adam, Jumat (9/4) saat ditemui di kediamannya.Mahyuddin diketahui meninggal dunia tadi malam pada Kamis 98/4/2021) sekira pukul 23.45 WIB.
Kemudian almarhum langsung dimakamkan di TPU Kebun Bunga pada pukul 3.30 WIB dini hari.

Adam Karman, mengatakan Almarhum Mahyuddin orangnya memang sudah sepuh. Sehari-hari duduk dengan kursi roda.

“Beliau juga ada penyakit seperti jantung, darah tinggi, diabetes dan lain-lain. Tapi meskipun begitu beliau masih energik,” kata Adam.

Lebih lanjut ia mengatakan, beliau masih sering menerima tamu, bercerita-cerita dengan masyarakat maupun kolega akademitasnya.

Karena dia juga aktif di Universitas Sumsel. “Namun 10 hari terakhir dia sakit, jadi dirawat di rumah sakit. Awalnya di Rumah Sakit Bunda, lalu karena semakin parah jadi sekitar 3 atau 4 hari lalu di bawa ke RSMH Palembang,” katanya.

Menurut dia, jenazah sempat dibawa ke rumah sebentar untuk di salatkan.
“Disalatkannya di teras rumah tanpa disentuh tetap dengan kondisi jenazah di dalam mobil. Setelah itu baru dimakamkan,” ungkapnya.

Ia menceritakan, berdasarkan cerita dari keluarga bahwa Almarhum memang terpapar Covid-19, sehingga dibawa ke rumah sakit (tr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *