Pandemi Bukan Bencana Tapi Berkah, M Nasir Dorong Seniman Tetap Berekspresi

PALEMBANG, SuaraSumselNews | Dampak pandemi Covid-19 tidak mengurangi Dewan Kesenian Palembang (DKP) untuk terus berkarya, walaupun secara umum seluruh sendi kehidupan terdampak oleh Pandem.

Sekarang bagaimana caranya kita sebagai manusia, harus bisa bertahan, dan seniman bisa bertahan dan beradaptasi menyesuaikan diri, jadi bukan berarti dengan adanya pandemi semua aktivitas terhenti, ungkap Perwakilan Komite Sastra, M Nasir usai Lomba Puisi di Guns Caffee, Jumat (12/32021).

Menurutnya, di era pandemi ini banyak hal-hal baru cara berekspresi, dan ini terbukti dengan menggunakan daring bisa tetap mentas.

“Dari tahun kemarin kita sudah melaksanakan beberapa kegiatan, seperti webinar, sepekan seni, aniversary, dan ini mengobati kerinduan seniman itu untuk bisa bertatap muka dengan penikmatnya langsung,” ujarnya.

Nasir mengatakan, dengan adanya lomba puisi ini tidak mengurangi minat peserta yang mendaptar.

“Kita tidak membatasi siapa saja bisa ikut, baik mahasiswa, pekerja, pemula jadi semuanya boleh mendaftar yang penting umurnya 15 sampai 24 tahun,” ungkapnya.

Selain puisi, hari ini juga ada workshop. Kegiatan ini bertujuan bagaimana membina para seniman, calon seniman, pelajar yang punya bakat dan punya keinginan, dan bagaimana membaca puisi yang baik.

“Sehingga peserta bisa menyerap ilmu seperti apa membuat puisi menjadi indah, lalu ada juga menulis cerpen, dengan pemateri Rizqi Turama yang sudah menasional,” ungkapnya.

Nasir mengungkapkan, dengan pandemi ini bukan berati bencana, tapi menjadi berkah, tutupnya.

 

Mamahami Isi Puisi

Sementara Sastrawan, Anto Narasoma mengatakan, membaca puisi bukan sekedar membaca saja. Namun bagaimana cara membacakan puisi itu bisa menyampaikan arti dari pusi tersebut, sehingga pendengar bisa memahami apa maksud isi puisi tersebut.

“Sastra puisi memiliki nilai incidental dari isinya, dengan adanya lomba ini, akan muncul sastrawan generasi baru tuk masa depan,” ungkapnya.

Anto berharap kepada generasi penerus yang ingin menjadi sastrawan untuk lebih memahami tentang sastra puisi sehingga nilai puisi itu akan di dapat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *