PALEMBANG, SuaraSumselNews | BUPATI Ogan Komering Ulu (OKU), Kuryana Aziz, Senin pagi (8/3) menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) RK Charitas Palembang pada usia 69 tahun.
Kuryana diketahui sempat menjalani perawatan di ruang isolasi RK Charitas selama 11 hari usai terkonfirmasi positif COVID-19. Hanya saja, belum dapat dipastikan penyebab meninggalnya Bupati OKU ini.
Gubernur Sumsel, Herman Deru menceritakan terakhir bertemu dengan Kuryana saat proses pelantikan pada 26 Februari lalu. Dimana, saat itu dalam posisi dirawat karena terpapar virus COVID-19. Sehingga, harus dilantik secara virtual.
Katanya, Kuryana sempat dirawat selama 11 hari di RK Charitas. Bahkan, kondisinya sempat membaik namun, pada Minggu kemarin (7/3) kondisinya kembali memburuk dan pukul 08.30, menghembuskan nafas terakhir.
“Belum dapat dipastikan penyebab meninggalnya karena masih menunggu hasil postmorthem atau pemeriksaan akhir,” katanya.
Dari informasi yang diterimanya, memang Kuryana memiliki kormobit hipertensi dan diabetes militus. Meskipun belum ada hasil akhir, proses pemakaman Bupati akan dilakukan secara protokol kesehatan (Prokes) oleh petugas dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
“Kita tidak bisa menjustifikasi apakah beliau positif COVID-19 karena sekarang sedang dicek ulang dulu,” tutupnya.
Sementara, Humas RK Charitas, Kresna Tuti mengaku belum bisa memberikan keterangan penyakit yang diderita Kuryana Azis. Hanya saja, memang Bupati sempat dirawat intensif di rumah sakit dengan didampingi satu orang petugas kesehatan yang selalu memonitor di ruang isolasi, dan satu petugas dari dinas kesehatan.
“Beliau dirawat di ruang ICU isolasi, termasuk saat pelantikannya,” singkatnya.
Untuk diketahui, Jenazah Bupati OKU ini dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten OKU, Sumsel. (*)