Utamanya Pasar Kalangan Rambutan Banyuasin
BANYUASIN, SuaraSumselNews | MUNGKIN ada benarnya dampak pandemi COVID-19, diketahui sejumlah
pasar tradisional di Kecamatan Rambutan (Banyuasin) alami lesu dari pembeli.
Mengapa? Hal ini berbanding terbalik dengan pusat perbelanjaan modern di Jakabaring yang dipadati oleh banyak pengunjung pekan ini. Sepi ini bisa juga
karena harga getah karet masih rendah. Dan dampaknya serapan pembeli menjadi menurun bagi warga.
Dan lagi diperparah sepi pembeli di pasar tradisional kalangan wilayah Kecamatan Rambutan. Ini semua disebabkan masih banyaknya warga belum mendapatkan pekerjaan alias nganggur.
Juga, sepinya pembeli di pasar tradisional kalangan di Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), sejak beberapa pekan ini. Dari pantauan media ini (Sabtu.(7/3) aktivitas jual beli masih tetap sepi. Bahkan para pedagang yang ada di kios dan kaki lima di pasar Jalan Alternatif Palembang — Kayuagung — Lampung tersebut belum begitu ramai. ‘Biasanya akhir pekan padat pembeli, tapi saat ini pedagang mengeluh karena sepi dari pembeli”.
Memang, tidak banyak warga yang memadati pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok.dan menurut salah seorang pedagang, Ina 31) bahwa pasar tradisional kalangan di Kecamatan Rambutan, sudah enam bulan sepi dari pembeli,” jelasnya.
Dia mengakui saat ini pasar tradisional kalangan di Kecamatan Rambutan masih belum ramai dikunjungi pembeli. Apalagi harga getah karet masih murah. Dan diperparah masih banyak warga yang belum mendapatkan pekerjaan.
Lagi, sepinya pembeli berpengaruh ke harga. Buktinya pedagang cabai, Narsi, (37) mengatakan harga cabai rata-rata turun Rp 2-3 ribu. “Juga harga getah karet sampai sekarang masih murah. Tentu daya beli warga menurun, ” ujarnya.
Ironis kenyataannya, kini harga getah karet terus melorot dan membuat warga makin tidak banyak berbelanja. “Mungkin kalau harga getah karet sudah membaik, minat untuk belanja dari warga akan kembali normal,” harapnya.
Selain itu, pedagang beras, Anton,
(41) mengatakan pasar akan kembali ramai jika harga getah karet Rp 20.000 perkilo. Saat ini banyak warga setempat yang mengantungkan hidup dari hasil kebun karet.
Memang, penjualan getah karet mencapai puncaknya pada tahun 2014 lalu.dan saat itu banyak warga yang berbelanja setiap minggunya. Kini harga getah karet hanya Rp 8000 perkilo,” paparnya. (*)
Laporan : adeni