Soal HPN Linggau, PWI Sumsel Berkirim Surat
PALEMBANG, SuaraSumselNews | LEBIH dari satu tahun tiga bulan kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan (Sumsel) periode 2019-2024 berjalan sukses. Dan banyak program yang sudah dijalankan.
Namun untuk efektivitas agar terus berlari cepat, PWI Sumsel akan segera mengganti pengurus yang tak aktif dan meninggal dunia.
Evaluasi dan pergantian pengurus PWI Sumsel ini dibahas dalam rapat pengurus pleno yang digelar di Sekretariat PWI Summer, Jalan Supeno No 11 Palembang, Senin (22/6)
Rapat pleno yang dipimpin Ketua PWI Sumsel H Firdaus Komar dan dihadiri Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumsel H Kurnati Abdullah, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Anwar Rasuan, dan pengurus harian lainnya, dibahas juga berbagai hal.
Selain resktrukturisasi organisasi PWI, juga dibahas evaluasi pelaksanaan HPN dan Porwada di Kota Lubuklinggau serta pembentukan tim penulisan sejarah PWI dan PWI Sumsel.
Dalam rapat itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi, H Anwar Rasuan menegaskan pergantian pengurus PWI yang tak aktif dan meninggal dunia penting dilakukan segera.
“Pengurus PWI Sumsel tidak harus banyak, akan tetapi yang terpenting mau tidak bekerja dan meluangkan waktu untuk organisasi. Jadi Ketua PWI Sumsel harus tegas, siapa tidak aktif ganti,” cetusnya.
Anwar Rasuan di rapat itu mengusulkan agar penyelenggaraan HPN tetap dilaksanakan, namun Porwada ditiadakan dan diganti pertandingan ekshibisi.
Senada dengan Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumsel H Kurnati Abdullah yang mengatakan pengurus PWI Sumsel tidak harus banyak, namun yang terpenting mau bekerja untuk organisasi.
Kurnati mengatakan, satu tahun tiga bulan lebih sejak dilantik pada 5 Maret 2019 lalu, keaktifan pengurus sudah bisa diukur mulai dari kehadiran rapat maupun keikutsertaan di berbagai kegiatan yang diadakan PWI Sumsel.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar mengatakan, rapat pleno hari ini menjadi dasar tim formatur untuk segera melakukan proses pergantian pengurus yang tidak aktif, meninggal dunia maupun pengurus yang mengundurkan diri karena sudah masuk kepengurusan di PWI kabupaten.
Berkaitan HPN dan Porwada yang seyogianya digelar 7-9 April 2020, namun akhirnya ditunda akibat pandemi Covid-19, Firdaus Komar mengatakan, PWI Sumsel segera mengirimkan surat resmi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau.
Dikirimnya surat resmi ke Pemkot Lubuklinggau, menurut Firdaus, tujuannya untuk mengetahui apakah anggaran HPN dan Porwada di-refocusing dan realokasi untuk penanganan Covid-19.
Setelah mengetahui seberapa besar angaran itu nanti, maka bisa diambil langkah selanjutnya. Jika anggaran HPN dan Porwada terjadi refocusing, maka HPN tetap dilaksanakan. Namun konskwensi Porwada ditiadakan dan diganti pertandingan ekshibisi.
“Intinya PWI Sumsel siap melaksanakan HPN dan Porwada di Kota Lubuklinggau dengan protokol kesehatan,” ujar Firdaus. (*)
kirimam : edward