Khusus Ikan dan Udang ke Negara Tetangga
PALEMBANG, SuaraSumselNews | SEDIKITNYA ratusan nelayan di Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II mengaku tak bisa melakukan ekspor hasil tangkapan ke berbagai negara tetangga.
Pemberhentian ekspor sementara oleh beberapa negara dengan alibi sedang terkena wabah Covid – 19 dan berdampak pada meningkatnya omset penjualan bagi para nelayan.
Bupati Banyuasin H Askolani saat dikonfirmasi mengatakan, siap memberikan solusi atas persoalan ini.
Ikan dan udang adalah bahan yang di konsumsi oleh semua lapisan masyarakat.
Oleh sebab itu, meski para nelayan tersebut tidak bisa melakukan ekspor hasil tangkapan ke luar negeri, hasil tangkapan bisa dipasarkan didalam negeri.
Ratusan nelayan di Desa Sungsang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin, mengaku tak bisa melakukan ekspor hasil tangkapan ke berbagai negara tetangga.
“Ikan dan udang adalah bahan yang di konsumsi oleh semua lapisan masyarakat. Oleh sebab itu, meski para nelayan tersebut tidak bisa melakukan ekspor hasil tangkapan ke luar negeri, hasil tangkapan bisa dipasarkan didalam negeri.
“Pelabuhan Tanjung Api-Api akan dilakukan pengawasan, terkait soal hasil tangkapan para nelayan agar supaya bisa dijual di dalam negeri, bagaimanapun keselamatan jauh lebih Penting,” tegas Askolani.
Terpisah, Camat Banyuasin II, Salinan, saat dikonfirmasi mengatakan, “Saya baru selesai melakukan pengecekan secara langsung di kampung nelayan di Desa Sungsang. “Kami siap membantu nelayan untuk melakukan pemasaran udang hasil ekspor ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin. ”
“Kita bantu nelayan kita saat ini dengan strategi memasarkan udang kualitas ekspor ke pasar lokal dengan harga yang lokal juga, bukan harga ekspor,” kilahnya, Kamis (26/03).
reporter : den/oca