Tuduh Korupsi, Kadisdik Banyuasin Jadi Berang

Bantuan Sekolah Swasta Belum Dianggarkan

 

PANGKALAN BALAI, SuaraSumselNews | DINAS Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Banyuasin, tercoreng, sejak terkuaknya pengaduan proyek pengadaan sejumlah peralatan siswa SD/SMP seperti buku tulis, tas dan baju batik yang totalnya mencapai Rp 7,7 milyar diduga korupsi.

Hal tetsebut membuat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banyuasin Drs. H.M Yusuf, M.Si menjadi berang. Pasalnya laporan tersebut tidak benar
Oleh sebab itu, perlu dilakukan klarifikasi agar masyarakat jangan salah penapsiran atas tudingan tersebut.

Dalam konferensi pers Jum’at (6/12/19) tidak disebutkan bahwa klarifikasi untuk menepis tudingan miring terhadap pihak yang melaporkan. Utamanya sejumlah kegiatan pengadaan peralatan sekolah kepada Polres Banyuasin belum lama ini.

“Kawan-kawan media kami tegaskan Program Banyuasin Cerdas seperti bantuan buku tulis, baju seragam batik dan tas sekolah yang dianggarkan Dinas Pendidikan Kebudayaan Banyuasin pada tahun 2019 telah disalurkan ke sekolah ,”tegasnya.

Perlu diketahui jelas H.M Yusuf, bahwa peralatan siswa seperti buku tulis telah dibagikan sedangkan tas dan baju batik dari pihak ketiga diterima Disdikbud untuk disimpan ke gudang lalu akan dibagikan kepada pelajar kelas 1 SDN pada saat Bupati lakukan kunjungan,”terang Yusuf.

Menjawab pertanyaan media soal keterlambatan membagikan, dia mengakui kalau keterlambatan pembagian baju seragam batik, tas sekolah itu, karena pihaknya menyesuaikan jadwal kunjungan Bupati dan Wabup ke setiap kecamatan.
“Jadi kalau ada momen kegiatan Bupati kita bagikan, “tukasnya didampingi wakil Bupati Banyuasin H. Slamet, SH dan PJ Sekda Senen Har.

Kemudian Yusuf menegaskan kalau bantuan itu gratis alias tidak dipungut biaya sama sekali. “Jadi kalau ada oknum memperjualbelikan bantuan itu, segera laporkan. Kita akan tindaklanjuti, bahkan akan kita berikan sanksi tegas,” ungkapnya.

Sedangkan bantuan buku menurut HM. Yusuf, telah dibagikan secara langsung ke setiap sekolah – sekolah oleh pihak rekanan. “Sudah dibagikan semua, “katanya lagi.

Ada sekitar 17.646 pelajar SDN kelas 1 dan 10.629 pelajar SMPN kelas 1 yang mendapatkan bantuan gratis itu dari Pemkab Banyuasin. “Kalaupun pelajar kelas 1 SDN dan pelajar kelas 1 SMP belum dapat, kemungkinan siswa pindahan dan lain sebagainya,”katanya.

Pada tahun 2019 ini untuk sekolah swasta belum dianggarkan seragam batik, tas sekolah dan buku, karena keterbatasan anggaran.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuasin H Slamet SH mengatakan program ini untuk mewujudkan Banyuasin Cerdas, yang merupakan visi dan misinya bersama Bupati Banyuasin H Askolani SH MH. “Kita berharap segera terwujud Banyuasin Cerdas, “ucap Wabup. (*)

laporan : temi jen husni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *