Bulog Distribusikan Beras Medium
PALEMBANG, SuaraSumselNews | HARGA penjualan beras dengan kualitas medium yang menggunakan cadangan beras pemerintah yang dikelola Badan Urusan Logistik (Perum Bulog ) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Babel), khusus untuk kemasan 10 kg dijual dengan harga 8900 rupiah per kilo dan kemasan 5 kg dijual dengan 9000 perkilo. Perum Bulog Sumsel dan Babel menjamin ketersediaan beras aman hingga 6 bulan kedepan karena tersedia 36 ribu ton beras.
Hal itu diungkapkan, Kepala Perum Bulog Divre Sumsel dan Babel, M. Yusuf Salahuddin, saat Launching Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPHS) Beras Medium Tahun 2019, di Distribusi Center Perum Bulog, Kamis kemarin, (3/1).
Yusuf menjelaskan, harga itu masih dibawah harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh Kementrian Perdagangan. Pasalnya, penetapan harga eceran tertinggi yang di tetapkan Kementrian Perdagangan untuk komoditi beras kwalitas medium di wilayah Sumsel Babel harga eceran tertingginya ditetapkan 9.450 rupiah perkilonya.
“Harga beras masih dalam kondisi stabil dan berdasarkan pada pencatatan rilis BPS di bulan Desember 2018, komoditi beras tidak menyumbang inflasi dalam catatan inflasi diwilayah Sumsel yang masih dibawah rata – rata secara nasional,” ujarnya.
Kata Yusuf, Bulog secara rutin melakukan kegiatan seperti itu semenjak tahun lalu. Launching ini sendiri merupakan awal dari pendistribusian komoditi komersial di awal tahun 2019.
Selanjutnya akan disebar di empat titik pasar diwilayah Palembang yakni Pasar Plaju, Pasar 10 Ulu, Pasar 26 dan Pasar Soak Bato. “Total pelepas wilayah Palembang 20 ton komoditi beras CBP dan komoditi komersial lainnya seperti gandum, minyak goreng dan gula,” ucapnya.
Dia menjelaskan, tujuan program ini untuk memberikan sinyal kepada masyarakat, agar tidak muncul kekhawatiran akan adanya isu terjadinya kenaikan harga khususnya beras. “Bulog, di support oleh seluruh tim pengendali inflasi daerah melaksanakan kegiatan ini,” bebernya.
“Kita tidak perlu khawatir, karena ketersediaan beras mencapai 36 ribu ton. Jadi kita aman hingga 6 bulan kedepan, ” pungkasnya. (*)
laporan : winarni