Harno Bahas Banjir, Tim Bergerak Cepat 

Gelar Rapat Koordinasi Instansi

PALEMBANG, SuaraSumselNews | WALI KOTA Palembang, Harnojoyo menggelar rapat koordinasi bersama instansi terkait guna membahas masalah banjir.

Hal itu dilakukan mengingat semakin parahnya banjir bila turun hujan di Kota Palembang.  Rapat koordinasi itu digelar di Rumah Dinas Walikota, Rabu kemarin (17/10). Tampak hadir, Balai Sungai Sumsel, PU Bina Marga Sumsel , Pengairan Sumber Daya Air (PSDA)  Provinsi dan Waskita.

Harnojoyo mengatakan, rapat koordinasi kali ini terkait genangan air ketika hujan. Bahwa mulai sat  ini, tim terkait mulai bekerja.  ‘’Ada pompa yang rusak.  Boks culver rusak akan diperbaiki. Tindak lanjut tim ini akan cepat bergerak,  sehingga pada saat hujan, genangan air cepat normal kembali,” harapnya.

Kata Harno, genangan banjir yang paling parah seputar, Jalan Sudirman, Masjid Agung, Jalan Kapten A Rivai,  Simpang Polda,  Jalan Kolonel H Barlian depan Sumeks. Juga, seputar depan teminal Damri dan Hotel Darma Agung.

“Di depan kantor Sumeks akan dibangun kolam retensi yang akan dibangun PSDA Provinsi Sumsel. Mudah-mudahan kalau selesai, genangan air di jalan provinsi dan negara cepat teratasi,” bebernya.

Ketika disinggung pembangunan LRT yang akibatkan genangan air di sejumlah jalan protokol? Harnojoyo menuturkan, tadi dijelaskan Pak Bambang dari Waskita Karya (WK) kalau ada genangan air di sekitar LRT. Mereka sudah memasang 35 boks culver.

“Kami terima kasih Palembang sudah dibangun LRT. Tapi alangkah bagusnya ada LRT ini selaras dengan program disini, tidak menimbulkan banjir. Kita ingin kerjasama yang baik,” ujarnya dengan serius.

Sedangkan untuk kabel di didalam saluran drainase,  Harnojoyo menegaskan, tidak boleh mengganggu. “Bila perlu dipotong. Jangan semaunya memasang kabel. RAP nya sudah ada,  tidak boleh pasang kabel di dalam saluran drainase.  Itu jalur dranase kita,” kilahnya.

Dia menambahkan,  tadi yang disampaikan tim,  ada beberapa trotoar yang resapannya  kurang.  Itu akan diperbanyak. “Untuk Sungai Sekanak dan Sungai Bendung yang ada tidak bisa menampung debit air, akan dinormalisasi.  Sungai lainnya juga kita normalisasi,” bebernya.

Semntara, Kepala DPU-PR PU PR Kota Palembang, Bastari menambahkan, akhir-akhir ini terjadi genangan air ketika turun hujan di beberapa titik kota Palembang.  Sehingga mengakibatkan macet. “Pekerjaan Waskita Karya ada yang belum sempurna. Mislanya  dari Bandara hingga Jabakabaring .

Untuk drainase yang terdampak LRT, sesuai kesepakatan Waskita Karya bertanggungjawab. Yang tak terdampak LRT, itu jadi tanggungjawab Balai Besar Sungai,” urainya.

Bastari menuturkan,  pada 2017 lalu terdapat 64 titik genangan.Titik lokasinya diantaranya Jalan Sudirman,  Kolonel Barlian,  Simpang Polda dan Jalan A  Rivai.

“Untuk titik bajir di sepanjang jalan itu dikarenakan ada pekerjaan LRT yang belum selesai.  Dari 23 kilometer LRT,  ada 5 kilometer yang terdampak banjir dari LRT. Itu akan dipasang mainnhole.  Sehingga genangan air banjir akan surut dibawah 2 jam, ” tandasnya.

Juga perwakilan dari Waskita Karya, Bambang menguraikan, pihaknya turun kelapangan mengecek titik genangan air disekitar LRT.  Untuk di trotoar disekitar stasiun LRT. Nanti disetiap 20 meter akan dibuat resapan air.  Selain itu,  akan buat resapan airnya.  Selain itu,  kita juga akan buatkan mainhole.

“Prinsipnya, yang terdampak dari LRT. Kami siap melakukan perbaikan.  Pembangunan LRT ini terlalu cepat,  kami menguber waktu untuk cepat pembangunannya,” kilahnya. (*)

laporan :winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *