Jadi Pengacara ‘Tergelincir’

Carilah Kebenaran, Bukan Kemenangan

PALEMBANG, SuaraSuselNews- DIMINTA waspada dan berhati-hari para advokad dalam menjalankan tugasnya. Jika tak berhati-hati, tak menutup kemungkinan advokad akan tergelincir dalam permasalahan hukum.

Penegasan ini diungkapkan Presiden Kongres Advokad Indonesia (KAI) Htjoetjoe Sanjaja Hernanto SH MH CLA CIL CRA dalam acara pengangkatan advokat Indonesia wilayah hukum Sumsel di Hotel Grand Inna, Rabu kemarin (30/5).

Dia berharap dengan dilantiknya advokad ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang mencari keadilan. Semakin banyak pengacara, semakin banyak yang terbantu. Jadi pengacara itu kesulitannya berhadapan dengan orang dengan berbagai kepentingan. Bahkan bisa berbenturan karena diminta klien untuk menyuap. Padahal itu tidak boleh dilakukan.

Disisi lain butuh uang. Jadi pengacara ini berada diposisi yang dilema. Saya berharap advokad di KAI bisa berkerja secara profesional agar tidak tergelincir. Karena sudah ada pengacara yang mendekam di penjara, jelasnya.

Htjoetjoe menghimbau kepada para advokad untuk terus belajar dan mendalami ilmu. Semakin tinggi ilmu, maka dapat bekerja dengan profesional.

Sementara, Ketua DPD KAI Sumsel M Aminuddin menambahkan, pelantikan dan pengangkatan 27 advokad di KAI DPD Sumsel. Seharusnya ada 49 yang dilantik, tapi berhalangan.

“Kita berharap para advokad yang baru dilantik, dapat ikut andil membela masyarakat. Namun jadi advokad harus berhati-hati dan waspada. Karena sudah ada advokat senior yang tergelincir. Jadi harus berhati-hati,” kilahnya.

Hakim Pengadilan Tinggi, Faisal Amrullah menambahkan, saat ini semua organisasi advokad sama. Semua diakui oleh Mahmakah Agung. “Mudah-mudahan para advokad dapat memberikan bantuan hukum dengan baik integritas kepada masyarakat. Secara teori tidak ada yang salah pada advokad, hanya saja ada oknum advokad yang terjebak yang nakal,” bebernya.

Sementara, Sekjen KAI Hendri Indra Guna mengungkapkan, dia berharap advokad menjadi advokad yang berprestasi. Membela orang yang mencari keadilan. Cari kebenaran bukan kemenangan. Jadilah advokat yang bersih setia. “Sekarang banyak yang tidak setia dengan klien. Itu tidak boleh, tegakkan kebenaran,” pungkasnya. (*)

laporan : winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *