Mengubah Sampah Anorganik Jadi BBM
PALEMBANG, SuaraSumselNews- SEKDA Kota Palembang, Harobin Mustofa mengajak seluruh Camat mencontoh kreativitas Camat Kalidoni yang mengubah sampah anorganik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Penegasan ini dia kemukakan kepada SuaraSumselNews terkait acara fasilitasi dan koordinasi pembinaan kelompok masyarakat kebersihan Sungai dan Anak Sungai dan Saluran di Hotel Grand Inna, Senin kemarin (7/5).
Harobin mengatakan, sosialisasi merupakan ajakan ke masyarakat peduli sampah agar bermanfaat. Disini ada komunitas banjir dan sungai serta pejabat struktural kecamatan. Kita berbagi pengetahuan.
Bayangkan kalau semua seperti Kecamatan Kalidoni, dimana camatnya inovatif dan kreatif. Buktinya dari 70 kg sampah anorganik bisa menghasilkan 9 liter solar, 15 liter bio solar dan 10 liter minyak tanah. ‘’Itu sangat luar biasa,” ujarnya.
Makanya, lanjut Harobin, dirinya berharap kecamatan lain bisa meniru program yang dilakukan Camat Kalidoni. “Saya berharap, bisa disebarkan dan ditiru Camat lain. Kalau seluruh kecamatan bisa melakukannya, itu luar biasa, tandasnya.
Sementara, Camat Kalidoni Arie Wijaya menambahkan, yang sulit pengolahan sampah adalah pemilahannya. Untuk sampah organik sudah banyak teknologi pengolahannya. Misalnya menjadi pupuk. Namun untuk sampah anorganik masih menjadi masalah.
“Sampah anorganik seperti bekas botol minuman bisa dicacah lagi untuk diolah kembali. Tapi untuk sampah plastik seperti kantong asoy, plastik ciki itu menjadi masalah karena tidak bernilai. Solusinya adalah dengan menggunakan teknologi biorisis. Yakni mengubah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM),” urainya.
Ditambahkannya, pihaknya gunakan mesin berkapasitas 5 kilogram sampah plastik. Setelah dimasak di dalam mesin, sampah plastik akan menjadi BBM. “Dari 5 kg plastik menghasilkan 60 persen solar, 25 persen minyak tanah dan sisanya menjadi bio solar,” bebernya.
Dalam waktu dekat, smbung Arie, pihaknya akan membeli mesin yang dapat menampung 50 kilogram sampah anorganik. “Harga mesinnya hanya Rp 90 juta. Dengan kapasitas mesin dapat menampung 50 kilogram sampah anorganik atau sampah yang bisa dimasak bisa satu mobil. Dan hasilnya BBM nya bisa dijual,” kilahnya.(*)