BPR Palembang ‘Larinya Cepat’

DPRD Tulung Agung Belar Suksesnya BPR

PALEMBANG, SuaraSumselNews- SEBANYAK 12 anggota DPRD dari Pansus III, Kabupaten Tulung Agung (Jatim) dan 10 orang dari tim asistensi mitra kerja lakukan kunjungan kerja ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Palembang, Rabu kemarin (25/4).

Dari hasil kunjungan selama 3 hari ke BPR Palembang itu, anggota DPRD Tulung Agung menilai, telah berhasil meningkatkan aset dan laba dalam waktu yang sangat singkat.

Komisaris Utama BPR Palembang, H Abdul Wahid Syukur mengatakan, hadirnya BPR Palembang baru 2 tahun dan sudah mulai terasa keberadaannya. “BPR berdiri tahun 2016 dan total aset sampai saai ini mencapai Rp 105 milyar. Penyaluran kredit Rp 54 miliar dan dana pihak ke tiga Rp 55 miliar,” jelasnya pada anggota DPRD Kabupaten Tulungagung (Jatim) di Kantor BPR Palembang,kemarin.

Diungkapkannya, awal berdirinya memang merugi. Namun pada akhir 2017, peroleh laba Rp 1 miliar 6 juta. Pada 2018 triwulan pertama laba yang diperoleh capai Rp 275 juta.

Kata Wahid, kalau modal kurang Rp 50 milyar, direksi boleh dua orang. Kalau modal diatas Rp 50 miliar, oleh tiga direksi. Peraturan OJK, salah satunya membawahi direktur kepatuhan. Namun tidak boleh terlibat dalam penghimpunan dana.

Produk unggulan kredit multiguna, bisa digunakan untuk apa saja. Punya penghasilan tapi sanggup bayar tiap bulan. Kemudian kredit PNS. Kredit UKM tanpa bunga dan kredit umum dengan jaminan.

Ditambahkannya, dari modal Rp 25 milyar. Ada Rp 13 milyar tambahan untuk modal. Jadi totalnya Rp 38 milyar. Dan BPR himpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya ke masyarakat. Suku bunga kita lebih tinggi dibandingkan bank umum.

Kalau bank umum 5, 5 persen. Jadi banyak masyarakat yang menabung disini. Dan penyaluran kreditnya juga berjalan. Pastinya ada keseimbangan antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit. Dan masing masing karyawan diberikan target.

Ketua Pansus III DPRD Tulungagung, Heru Santoso mengatakan, kita ingin dorong BPR Tulungagung mampu bersaing dan berdaya saing. BPR Tulungagung berdiri sejak tahun 1993. Dengan modal Rp 26 milyar.

Aset kita Rp 150 miliar ini sudah 25 tahun dan laba Rp 4 miliar. Toh jalannya BPR Kota Palembang larinya sangat cepat. Makanya kita ingin belajar dengan BPR Palembang. ‘’Kita mencari ilmu tambahan. Termasuk kinerjanya, kreativitasnya meski beda. Kok BPR Palembang, bisa cepat larinya,’’ tandasnya. (*)

laporan : winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *