Senin Mendatang Lakukan Mediasi Ulang
PALEMBANG, SuaraSumselNews- RIBUAN pengemudi ojek online datangi gedung DPRD Sumsel, Senin pagi (23/4). Hal itu mereka lakukan, untuk sampaikan keluhan tentang ongkos ojek tak sesuai keinginan seperti yang diharapkan selama ini.
Sandi Aulia, Koordinator Aksi unjuk rasa menyampaikan tuntutannya,yakni tuntutan tersebut adalah tak sesuai dengan harapan dan keinginan angkutan ojek online. Mereka sampaikan tuntutan aplikator guna sama rata tarif atas dan bawah, sebesar Rp 3.000 (tiga ribu rupiah).
Menuntut aplikator untuk menurunkan performa dari 70 persen menjadi 40 persen. Makanya, kami meminta kepada pemerintah disini segera bertindak tegas terhadap aplikator dimaksud supaya sama rata tarif. Apakah itu PT Gojek dan PT Grab.
“Aksi ini adalah aksi besar yang dilaksanakan di seluruh Indonesia secara serentak. Hasil dari mediasi yang dilakukan DPRD Sumsel, Senin siang, akan ada mediasi lanjutan, Senin (30/4) April 2108,” ungkap Sandi.
Kata dia, pihaknya menyampaikan, bahwa DPRD Sumsel akan memanggil aplikator dari PT Gojek dan PT Grab untuk mengambil keputusan langsung. ‘’Bila tak juga ditemukan jalan keluarnya, maka kedua aplikator akan dibekukan sementara,’’ tegasnya.
“Sekarang tarif sudah tidak sesuai lagi, maka kami minta dinaikkan menjadi Rp 3.000 perkilometer dari sebelumnya Rp 1.600 perkilometer. Kami juga meminta antara Grab dan Gojek tarifnya jadi sama,” katanya.
Sementara untuk performa yang saat ini sudah 70 persen, driver angkutan ojek online sudah sangat berat untuk mencapainya. Dari pagi mendapat satu orderan poinnya satu dengan pendapatan Rp 6.400. Jadi sangat berat baginya untuk mendapat performa 70 persen.
“Dengan aplikator kami sudah bernegosiasi namun tidak ada hasil. Maka kami turun kejalan agar tuntutan kami dipenuhi. Kami juga meminta kepada pemerintah untuk bersikap tegas terhadap Grab dan Gojek agar terapkan tarif yang sama,” tutupnya. (*)