Boleh Minta Sumbangan Siswa

Wali Murid Miskin tak Perlu Bayar

PALEMBANG, SuaraSumselNew- TAHUN 2018 pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) untuk Madrasyah Ibtidayah (MI) di Sumsel hanya dibangun empat ruang kelas. Makanya, pihak madrasayah dibolehkan pungut uang sumbangan dari orang tua calon siswa baru.

Penegasan ini diungkapkan Kakanwil Kemenag Sumsel, Alfajri Abidi kepada SuaraSumselNews kemarin. Kata dia, berdasarkan PMA Nomor 66, komite madrasah dibolehkan membantu sarana dan prasarana. “Kementerian Agama duitnyo dari mano? Jadi setelah bangunan gedung baru itu nanti selesai, itu menjadi aset negara,” jelasnya.

Alfajri menambahkan, kalau orang tua siswa keberatan tak usah bayar. “Aku melarang untuk berdiri bangunan itu kalau orang tua siswa keberatan. Tapi 97 persen madrasah di Sumsel ini adalah swasta. Makanya, antusias orang tua sekolahkan anaknya di madrasah ya, silahkan bantu,” ujarnya.

Hal itu, legal dari komite madrasah. Negara tak anggarkan banyak untuk rehab (perbaikan-red). Seluruh MI di Sumsel ini hanya dapat 4 ruang pembangunan kelas baru,” tandasnya.

Diungkapkan, pihaknya sudah berusaha meminta bantuan dari Wali Kota dan Gubernur guna bantu pembangunan madrasah. “Lah tejerit-jerit minta bantu pembangunan madrasah. Tapi belum ada yang bantu. Makanya, tahun ini di Sumsel hanya dibangun 4 ruang kelas baru,” paparnya.

Kalau memang sumbangan di madrasah ibtidayah ini menjadi resah, ya hentikan saja. Madrasah ingin membuat bangunan kelas baru karena antusias orang tua sekolahkan anaknya di madrasah. Oleh sebab itu, diminta uang sumbangan orang tua untuk membantu.

‘’Ya, kalau miskin buatkan surat keterangan miskin dari RT atau Lurah setempat, agar tak diminta uang sumbangan. Kalau pungli kepentingan pribadi, tentu saya larang. Yang miskin tidak boleh diminta,” katanya.

Dijelaskan, saat ini MI sudah diperhatikan, tapi belum maksimal. “Harapan kita sumbangan di madrasah ini jangan jadi polemik. Karena pembangunan ruang kelas baru madrasah di Sumsel hanya 4 ruang. Jadi untuk penambahan ruang kelas baru tersebut minta dengan orang tua calon calon siswa,’’ urainya.

Memang, antusias orang tua sekolahkan anaknya di MI sangat tinggi, karena ingin anaknya menjadi hafiz dan hafizah. “Buktinya, tahun ini saja jumlah peserta wisuda hafiz dan hafizah di jajaran Kanwil Kemenag Sumsel, 1 juz sebanyak 13.350 siswa, 5 juz ada 861 siswa, 10 juz, 345 siswa, 20 juz, 325 siswa dan 30 juz, 325 siswa,” tambahnya.(*)

laporan :winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *