‘Ajak Warga Binaan Tersenyum’

Lapas Kls III Banyuasin Laksanakan Porsena

BANYUASIN- LEMBAGA Pemasyarakatan (Lapas) Banyuasin, mulai Senin (9/4 -28/4) 2018, laksanakan Pekan Olahraga dan Seni Narapidana (Porsena). Kegiatan ini, terkait peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke – 54, yang jatuh pada 27 April 2018.

Rangkaian acara peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan di Lapas Kelas III Banyuasin kali ini, diawali Senin (9/4) dengan upacara pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Narapidana. Dan tempatnya, di Aula Lapas Kelas III Banyuasin dan sekalian pelepasan sepasang burung merpati. Maksudnya sebagai lambang kebebasan dalam pertandingan. Upacara ini dihadiri seluruh pegawai Lapas dan ratusan warga binaan.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Banyuasin, Reza Yudhistira Kurniawan Amd,Ip,SH,MSi bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup). Dalam amanatnya, dalam pelaksanaan lomba, menjunjung tinggi sportivitas. Dan diharapkan selama pelaksanaan Porsena dalam kondisi aman, nyaman dan tertib.

Diketahui, perlombaan dalam pekan olahraga kali ini berbagai cabang olahraga. Diantaranya, volly ball, sepak bola, catur, gaplek, lomba baca Al Quran dan adzan. Sementara, semua peserta lomba adalah petugas dan warga binaan, terang Reza dengan bangga.

Kalapas yang didampingi, Mu’amar Kepala Ketertiban Lapas disini menegaskan, seluruh Lapas se – Indonesia laksanakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan. Dengan berbagai cabang olah raga  dan seni digelar hingga 25 April 2018.

Kemudian acara puncaknya, 27 April, yakni laksanakan upacara peringatan hari ulang tahun lembaga pemasyarakatan. “Intinya, dengan melalui Pekan Olahraga dan Seni Narapidana (Porsena) mengajak warga binaan tersenyum dan tertawa. Meskipun saat ini mereka sedang menjalani masa hukuman,” paparnya.

Kalapas berharap, kegiatan ini menjadi ajang dan kreativitas bagi warga binaan. Hal ini sebagai program pembinaan. Dengan harapan, setelah warga binaan bebas, nantinya membawa bekal yang positif. Misalnya, bisa menjadi atlit berbagai bidang olah raga. Misalnya, kegiatan da’wah. Dan kalau memungkinkan, menjadi penceramah agama,” harapnya. (adv/tem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *