Tugas ASN tak Monoton

Kuliah Umum Presiden Melalui Teleconference

PALEMBANG, SuaraSumselNews- PRESIDEN Joko Widodo mengadakan teleconfrence dengan CPNS di  33 Kanwil KemekumHAM di Indonesia, termasuk CPNS Kanwil KemekumHAM Sumsel. Dalam kuliah umumnya presiden meminta agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya agar mengetahui keinginan masyarakat dan tidak monoton dalam tugas.

Hal tersebut terungkap dalam Teleconference Presidential Lecture bagi CPNS dengan tema Unity Harmony Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024 di Kantor Kanwil MenkumHAM Sumsel, Selasa pagi (27/3).

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur mengatakan, telekonfrence Bapak Presiden RI di stadion GBK ini dihadiri 5.165 CPNS yang lulus dalam penerimaan CPNS 2017 lalu. Selain itu, telekonfrence ini disaksikan di 33 Kantor Kanwil KemenkumHAM se Indonesia.

“Dalam acara ini presiden memberikan pembekalan bagi CPNS 2017. Pada 2017 lalu, dari 62 lembaga diterima 33.156 CPNS. Perlu disiapkan SDM berintegritas, mengusai IT, bahasa asing, dan kemampuan. Perencanaan ASN harus diarahkan ke pembangunan nasional dan potensi daerah,” ujarnya.

Menurutnya, rekrutmen CPNS tahun 2017 semuanya menggunakan sistem CAT. Sehingga berjalan transparan dan bersih. “Kelulusan peserta karena kemampuan bukan karena titipan,” ujarnya.

Kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan, dari 2,4 juta pendaftar CPNS pada 2017 hanya 33 ribu yang diterima. Jadi hanya 1,4 persen. “Artinya saudara generasi terbaik yang diterima CPNS. Dengan status CPNS yang jomblo bisa cari pacar,” katanya.

Jokowi menambahkan, dirinya menaruh harapan besar kepada CPNS untuk motor kemajuan. “Insya Allaah Indonesia maju. Jika memiliki birokrat yang tangguh dan mau bekerja keras. Mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Saya harap saudara beradaptasi dengan dunia yang dinamis. Perkembangan IT yang sangat cepat. Apalagi di era digital, ekonomi berkembang sangat pesat. Dan pemerintah dituntut bekerja lebih cepat, tanggap dan efisien,” bebernya.

Jokowi bercerita saat dirinya menjadi Gubernur, dia cek izin untuk dapatkan SIUP yakni menyerahkan data  nama pemilik, nama perusahan, modal kerja, alamat usaha dan jenis usaha. “Saya dapat kabar dapat izin SIUP ini selesai 2 minggu. Padahal cuma ngetik 5 item itu. Jadi saya buat cuma ternyata waktunya 2 menit ternyata selesai.

Saya tanya dengan stafnya kenapa ini saya bisa cepat sedangkan kalau masyarakat buat izin SIUP waktunya lama. Alasannya tanda tangannya kepala kantor yang lama. Saya cari kepala kantornya ternyata memang tidak ada ditempat. Kalau ada pasti saya tegur. Masyarakat pengen dilayani cepat. Kalau bisa dikerjakan 3 menit kenapa harus berminggu minggu.

‘’Apalagi berbulan- bulan, harusnya satu hari selesai. Harus mengikuti dinamika sosial, politik, ekonomi dan harus dengar keinginan masyarakat. Kalau masyrakat ingin dilayani cepat kenapa diperlambat,” papar Jokowi.

Kanwil KemenkumHAM Sumsel, Sudirman D Hurry menegaskan, penerima CPNS tahun 2017 sebagaimana diketahui semua bahwa suatu sistem yang dibangun oleh pemerintah untuk menjadikan sumber daya manusia aparatur yang betul-betul berkualitas.

“Jadi dengan sistem yang dibangun transparan itu, maka kita bisa dijamin bahwa mereka yang diterima, bagaimana yang dikatakan tadi ada dua juta lebih yang melamar yang diterima hanya 30 sekian ribu, termasuk kita harus mendukung.  Dari 100.158.000 yang melamar se Indonesia, yang diterimanya 17.526. Di Sumatera Selatan yang mendaftar 37.000 lebih yang diterima hanya 611 orang.

Artinya penyaringan yang begitu ketat. Kita harapkan betul-betul dari transparansi itu tadi dari sistem metode penerimaan yang baik sekarang akan menjadikan aparatur aparatur sipil negara kesatuan yang terbaik,” paparnya.

Sudirman berharap, semua CPNS yang diterima di lingkungan Kantor Wilayah KemenkumHAM Sumsel dan juga di lembaga kementerian lain yang masuk dalam seleksi 2017, semua akan menjadi agen perubahan. “Kedepan mereka akan menjadi pegawai negeri sipil yang handal,’’ ucapnya.

“Di Kanwil KemekumHAM tahun 2017 mendapat formasi 611 orang. Rinciannya 543 formasi khusus penjaga tahanan dan sisanya sebagai dokter umum analis keimigrasian, analis hukum dan Bapas. Mereka khusus untuk penjaga tahanan di seluruh Lapas dan Rutan Sumsel. Saya yakin, mereka punya integritas moral yang tinggi,’’ pungkasnya. (*)

laporan : winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *