Lagi GM Pelindo II, Berpindah Tangan
PALEMBANG, SuaraSumselNews- ESTAFET kepemimpinan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Persero Cabang Palembang, lagi berpindah tangan. General Manager (GM) Pelindo II, Agus Hendrianto, digantikan Agus Edi Santoso yang sebelumnya Senior Vice President Komersil.
Agus, kini diberikan amanah oleh Direksi PT Pelindo II (Persero) menduduki jabatan sebagai GM Cabang Pelabuhan Palembang, Rabu kemarin (14/3 malam di pool side Hotel Novotel Palembang.
Sementara, GM lama, Agus Hendrianto menjabat sebagai Direktur Utama PT IPC Logistik. Yakni salah satu anak perusahaan PT Pelindo II (Persero) yang bergerak di bidang logistik.
Acara, pisah sambut GM Pelindo II Cabang Palembang ini dihadiri, Gubernur Sumsel, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, pimpinan sejumlah Bank dan instansi terkait lainnya.
Agus Hendranto ucapkan terima kasih atas kerjasama selama ini. Dan dia merasa terkesan atas perjalanan selama satu tahun memimpin Pelindo II Palembang. “Selama perjalanan karir saya bertugas di Pelindo II, Cabang Pelabuhan Palembang, rasanya akan sulit untuk dilupakan,” paparnya dengan nada sedih itu.
Dia mengucap terima kasih kepada semua pihak atas kerjasama selama ini dan yang terjalin sangat baik. Sekaligus mengucapkan selamat atas GM yang baru. “Semoga kedepannya Cabang Pelabuhan Palembang mampu menjadi lebih baik dan maju lagi, harapnya.
Sementara, Agus Edi Santoso sebagai GM yang baru, merasa bersyukur atas amanah yang ditugaskan Direksi. Ini sebuah tantangan tersendiri, mengingat jabatan General Manager merupakan jabatan prestisius yang pertama kali dialaminya. “Saya akan berusaha menjalankan tugas baru ini. Dan siap melanjutkan program-program yang telah disusun sebelumnya,” bebernya.
Menurut dia, untuk jangka pendek akan fokus, Boombaru dan Sungai Lais sebagai pintu gerbang Sumsel. Dan harus optimalisasi Sungai Lais, amat serius. Sedangkan, jangka panjangnya, akan fokus pelabuhan Tanjung Carat.
“Hal itu mengingat, pengembangan pelabuhan yang ada tak bisa lagi dan akan kita dikembangkan ke Tanjung Carat. Sedangkan drafnya kapal-kapal yang masuk di Boombaru hanyalah kapal kecil-kecil. Sedangkan Tanjung Carat, kapal yang lebih besar, supaya ekspor barang itu lebih besar,’’ urainya.
Dengan kapalnya besar, berarti economy of skills nya lebih murah. Kondisi itu yang kita kembangkan di Tanjung Carat. “Kami adalah BUMN yang melayani masyarakat, perekonomian tumbuh tentunya ada pelabuhan,” paparnya. (*)