Posko Banjir Sudah Berbuat Terbaik
MUARA RUPIT, SuaraSumselNews- BUPATI Musi Rawas Utara (Muratara), HM Syarif Hidayat didampingi, Sekda H Abdullah Makcik, Asisten 1, Tarmizi, Asisten 2, Heriansyah, Kepala BPBD, Kepala Dinas Sosial, Zaenal Arifin Daud dan Kasat Pol-PP Haidir Kelingi, meninjau lokasi banjir di wilayahnya.
Tindakan ini, merupakan bentuk cepat tanggap.Utamanya masalah musibah banjir tahunan yang melanda di sejumlah kecamatan. Dengan menggunakan skoci Dinsos dan BPBD Muratara, Bupati langsung meninjau banjir di beberapa titik.Diantaranya, Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir, di Desa Mandi Angin, kemarin.
Perjalanan orang nomer satu di Bumi Beselang Serundingan ini hingga menelusuri jalan desa dan Puskesmas Karang Dapo. Masyarakat yang berada di rumah melambaikan tangan, bupati pun membalas dengan sapaan.
Sesampainya di Karang Dapo, Bupati memastikan posko banjir di kecamatan tersebut bekerja dengan baik. Dia meminta Puskesmas terdepan dalam menangani banjir.
Perjalanan kembali di lanjutkan ke Desa Mandi Angin, titik tertinggi lokasi banjir. Bupati sempat berbincang dengan warga di sekitar lokasi. Bupati mengimbau masyarakat untuk bersabar, dalam menghadapi bencana banjir ini. Kepada wartawan, Syarif Hidayat membenarkan ada beberapa wilayah Kabupaten Muratara terdampak banjir. Dia memastikan rakyat tertangani dengan baik
Kepada BPBD segera menginventarisir bencana alam ini. Tujuannya, bantuan tersalurkan dengan baik. Dan Syarif memuji peran Puskesmas, Pustu maupun Polindes yang optimal dalam melayani masyarakat. Dan dia minta pasca banjir, tetap di diagnosa penyakit yang menderita warga.
“Dengan pelayanan yang optimal, pasti masyarakat terbantu. Begitu juga dengan perangkat desa. Terus update dalam memberikan pertolongan banjir warganya. “Saya pastikan warga tertangani dengan baik. Jajaran kami bekerja dengan baik pula,” ujarnya.
Lanjutnya, meminta semua instansi terkait, terus melaporkan kondosi terkini banjir yang menimpa warga. “Ingat, saya pantau 24 jam, sehingga kita bisa laksanakan langkah konkritnya,” kilahnya. (*)