‘Kantor KPU OKU Mencekam’

Kini, Polres Bentuk Tim Walet

BATURAJA SuaraSumselNews- KANTOR KPU Ogan Komering Ulu (OKU), di datangi massa. Hal itu terkait adanya dugaan kecurangan perhitungan suara pada TPS I Kemalorojo. Karena infonya, KPU disini tak netral dan berpihak pada satu pasangan calon tertentu.

Dengan sigap  pasukan  Dalmas Polres OKU yang di bantu Satpol PP  terus melakkukan penjagaan. Namun, massa semakin tak terkontrol  sehingga terjadi  ‘chaos’ yang mengakibatkan, satu orang pendemo bernama Yudi (22) terluka parah.

Warga Air Gading  ini sebagai korban. Sementara ratusan rekannya yang lain kala itu langsung menyelamatkan diri masing-masing. Terkait hal itu, maka kantor KPU yang sebelumnya mencekam, kini berhasil diamankan dan mampu di sterilkan dari ulah para pendemo.

Kejadian ini, sedikit gambaran dari simulasi pengamanan Pilkada damai. Yang di laksanakan di Terminal Tipe A, Batu Kuning Baturaja, Selasa siang (27/2). Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandari mengatakan, kegiatan ini hanya simulasi. Dan setidaknya, kita selalu waspada dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada Pilgub Juni 2018 mendatang.

TIM WALET

Sebelumnya, juga Polres antisipasi Pilkada. Tentunya rasa aman yang diinginkan oleh seluruh masyarakat. Tapi tidak dengan Polres OKU, yang telah membentuk Tim Khusus yang dinamakan Tim Walet. Dan tugas mereka nanti, untuk menjaga keamanan di semua penjuru Kota Baturaja.

Mereka berpatroli siang – malam semua akses jalan penting di ibukota Kabupaten OKU, Baturaja. Penegasan itu disampaikan, Kanit Tim Walet Polres OKU, Aiptu Vulton Matheos. ‘’Kami menjaga kenyamanan  masyarakat dalam beraktifitas sehari – hari. Utamanya, seputar kawasan yang sepi pada malam hari, petugas rutin patroli,’’ ujarnya.

Aiptu Vulton  Matheos yang juga alumni SMA 15 Palembang  ini dalam mengemban tugas selalu bertanggung jawab atas apa yang telah di bebankan kepadanya. Usai simulasi tersebut, tampak hadir, Kapolres, Bupati Drs Kuryana Aziz, Camat Baturaja Barat, Heryamin dan unadangan lainnya. (*)

laporan : muhamad fikri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *