Pembaca Online, Pilih Media cetak

Bila Media Cetak ‘Tambah’ Digital 

PADANG,SuaraSumselNews- LEMBAGA Nielsen Indonesia menyatakan, perusahaan media konvensional seperti koran, majalah tak akan pernah mati. Walaupun digital/internet/online semakin diminati masyarakat. Asalkan perusahaan media, berusaha untuk mengembangkan versi digital/internet/online media mereka.

Hal tersebut disampaikan Nielsen berdasarkan hasil survei terhadap media massa dan kecenderungan masyarakat. Untuk diketahui, Nielsen merupakan perusahaan yang bergerak di bidang informasi global serta media. Perusahaan tersebut berfokus pada penelitian dan riset.

‘’Banyak para pembaca internet masih memilih untuk membaca berita versi digital dari media konvensional yang sudah ternama selama ini,’’ ujar Direktur Ekskutif Nielsen, Helen Katerine kepada SuaraSumselNews.

Saat itu dia menjadi salah satu narasumber dalam rangkaian acara peringatan HPN pada seminar Konvensi Nasional tentang, Frekuensi Media Massa Dalam Lamskraf Informasi Baru,’’di Grand Inna Kota Padang.

Berdasarkan survei tersebut ditemukan bahwa jumlah dan waktu masyarakat dalam mengkonsumsi media konvensional  seperti koran, majalah tak berkurang  signifikan. Hanya saja, jumlah dan waktu masyarakat dalam mengkonsumsi internetlah yang memang bertambah sangat banyak.

Pada tahun 2014, konsumsi internet masyarakat Indonesia, masih berkisar 2 jam saja. Namun, pada tahun 2017  melejit hingga lebih dari 3-5 jam per hari. Sementara, untuk konsumsi media cetak  tetap berada pada angka 2 jam. Hanya televisi yang tak mengalami perubahan yakni masih berkisar lebih dari 4 jam.

Memang, kata dia, berdasarkan hasil survei, popularitas media cetak mengalami penurunan. Yakni untuk koran pada 2014 dari angka 9 menjadi 7 pada 2017. Majalah, tabloid dari 7 menjadi 2.

Sedangkan, internet dari 34 menjadi 41. Hanya televisi yang tetap stabil pada angka 96. ‘’Namun penurunan popularitas itu tak bisa diklaim sebagai penurunan minat masyarakat pada media terkait. Hanya saja, popularitas tersebut berganti banyak dari cetak ke digital. Justru pembaca media tersebut meningkat. Jika dulunya hanya ada pembaca dalam bentuk cetak. Sekarang bertambah  dengan pembaca versi digital,’’ tegasnya.

Survei Nielsen menghasilkan bahwa pada 11 kota besar di Indonesia, jumlah pembaca beberapa media konvensional ternama malah meningkat. Dulu pembaca hanya berkisar 2,8 juta. Namun melejit menjadi 9 juta lebih, karena adanya tambahan pembaca dari media digital konvensional tersebut. ’’Tapi ini tak berlaku kepada semua media terkenal mengalami keuntungan tersebut,’’ ujarnya.

Keseriusan, kata dia, masih terkait dengan distribusi pada jaringan internet dan sosial media. Kemudahan akses dan tampilan yang memudahkan masyarakat membaca.

Berdasarkan hasil survei tersebut, lembaga Nielsen berharap semua perusahaan pers konvensional seperti koran, majalah dan tabloid di seluruh daerah-daerah tidak berkecil hati dan pintar menghadapi perubahan zaman.

‘’Tetaplah sajikan informasi dan pemberitaan yang terpecaya melalui media konvensional. Namun juga topanglah dengan flatporm baru dengan mengembangkan versi digital/ internetnya,’’ujarnya lagi.

Internet sekarang tak bisa disebut sebagai musuh bagi perusahaan media konvensional. Justru sebaliknya, internet menjadi alat baru bagi perushaaan media tersebut untuk mengembangkan sayap dan merangkul lebih banyak pembaca dari berbagai ragam usia. (*)

laporan : anwar rasuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *