Palembang- BISNIS penerbangan membutuhkan keamanan, keselamatan dan kenyamanan. Untuk mewujudkan itu, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin meminta agar dasar keselamatan dan kenyamanan bagi penumpang harus diwujudkan.
Terkait masalah itu, Manager Teknik Angkasa Pura, R Indra Crisna Saputra, mengatakan atas dasar itulah pihaknya melakukan perawatn rutin agar harapan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dapat diwujudkan.
“Bagi kami, harapan Pak Gubernur itu merupakan sesuatu yang harus diwujudkan. Paling tidak, kami akan melakukan perawatan rutin terhadap plafon di area cup set droop job,”’ tukas Indra kepada Suara Sumsel News, kemarin.
Menurut dia, nilai perawatan yang dilakukan tak hanya menjaga tapi juga mengganti piranti yang sudah kurang baik. Pada Sabtu (4/11) lalu, kendaraan Pajero milik istri Kepala Dinas Pekerjaan Umum Binamarga (PU BM) Palembang, Ucok Hidayat. Akibatnya di bagian tertentu dari mobil itu terjadi kerusakan.
Terkait soal itu, Indra menjelaskan, plafon yang jatuh hari itu ada dua warna, putih dan biru. Yang warna biru, katanya, sedang dalam progres perawatan. Sedangkan plafon warna putih, sedang dalam progres perapian. ‘’Dalam sebulan terakhir, perawatan itu sudah clear. Yah, kita tidak menyangka terjadinya eksiden tersebut,” katanya.
Agar progresnya lebih baik, pihaknya sudah menganggarkan biaya untuk membuat kanopi kopsetnya. Konopi itu harus segera diganti, yang biru sudah diganti secara bertahap. Pokoknya, semuanya akan diganti sesuai ketentuan.
‘’Mengenai dana, ada sama kami. Kami akan melakukan tender dan ada aturannya. Mana yang boleh ditender dan mana pula penunjukkan langsung. Sedangkan nilai tendernya, berapa nilai penunjukkan langsung,” katanya.
Undang -undang barang dan jasa, berbeda nilainya. Itu dapat dilihat, pada lapisan atas dan bawah, tak hanya satu type acrilic tahun 2005 saja. Yang ada itu adalah instalansi pertama yang sudah dianggarkan dan dikerjakan.
Menjawab pertanyaan tentang anggaran pertahun belanja rutin pemeliharaan mentaine gedung dan mentaine properti di wilayah ini, Indra, mengatakan sangat besar nilainya. Tapi ia belum tahu pasti hitungannya. “Saya harus mengeceknya dulu. Itu istilah kompor kita, Mbak,’’ tegasnya.
Menurut Indra semua perawatan fasilitas berjalan baik. Hanya saja, ketika sedang tahap perbaikan yang belum dikerjakan itu ada yang jatuh. Eksiden tersebut sudah dilaporkan ke kantor pusat. Dari pusat diperintah segera diselesaikan secara bijak.
“Maka itu kami sanggup mendatangkan pihak Pak Ucok Hidayat. Ini inisiatif kami untuk melakukan pertanggungjawaban. Dari situlah kami melakukan perbaikan- perbaikan sehingga tidak membangun pekerjaan yang setengah-setengah. Soalnya, kalau yang putih itu kita buka semua, maka ketika ada angin dari bawah akan terangkat ke atas. Sementara pekerjaannya bersifat parsial adalah bahan datang dan yang warna putih dilepas. Pokoknya semuanya on progres,” tutupnya. (win)