Pinjaman KPU OI Belum Terwujud

  • Terkait Mobil Operasional

PERMINTAAN Komisi Pemilihan Umum Ogan Ilir (KPU OI) terkait kendaraan operasional, belum dikabulkan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir. Padahal, untuk menunaikan tugasnya selama ini, petugas KPU OI lebih banyak menggunakan becak motor (bentor).

‘’Kami sudah mengajukan peminjaman alat trasportasi tertulis berupa enam unit mobil kepada Pemkab OI. Tapi hingga kini belum diwujudkan. Padahal sejumlah tugas yang harus diselesaikan membutuhkan kendaraan operasional,’’ ujar Ketua KPU Kabupaten Ogan Ilir,  Annahrir SAg MSI, kepada Suara Sumsel News, kemarin.

Akibat belum dikabulkannya alat transportasi oleh Pemkab Ogan Ilir, banyak pekerjaan yang belum dapat diselesaikan. Paling tidak akan menghambat kelancaran tugas petugas KPU OI. Padahal secara geografi, luas wilayah OI sulit dilintasi bentor. ‘’Apalagi banyak jalan rusak yang harus dilalui,’’ katanya.

Saat ini, KPU Ogan Ilir hanya mempunyai satu unit kendaraan dari pemerintah. Namun kendaraan yang ada kondisinya sudah tidak standar lagi atau rusak. Sedangkan yang satunya kendaraan inventaris pusat.

Menurut Annahir, menghadapi pemilukada Sumsel dan tahapan pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2019, KPU Ogan Ilir sarat tugas. Apalagi saat ini sedang berjalan tahapan-tahapan pemilu tersebut. ‘’Makanya kami meminta agar Pemkab Ogan Ilir dapat mewujudkan peminjaman enam unit kendaraan operasional.

Menanggapi permintaan itu, Asisten I Setda Ogan Ilir, Wilson Effendi, mengatakan ajuan pinjaman enam unit mobil tersebut bakal direalisasi pada Januari 2019 mendatang. ‘’Mohon maaf, fasilitas mobil yang diminta KPU Ogan Ilir belum tersedia. Jadi akan kita kabulkan pada Januari tahun depan,’’ ujar Wilson, melalui telpon selulernya.

Di tempat terpisah, seorang wakil ketua KPU Ogan Ilir, Amrah Muslimin  SE MSi, menjelaskan tertundanya pinjaman itu sangat mempengaruhi operasional KPU Ogan Ilir sehingga program kerja  yang telah dirancang mengalami benturan.

KPU Ogan Ilir, katanya, hanya meminta pinjaman inventaris alat transportasi dan tidak meminta tambahan dana operasional. ‘’Herannya belum direalisasi Pemda Ogan Ilir,’’ ungkap Amrah, kesal. (gma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *