Sarjana Jangan Mikir Jadi ASN

Bukalah Usaha untuk Raih Keberhasilan

PALEMBANG, SuaraSumselNews – REKTOR Universitas Sjakhyakirti Prof Dr Ir Faizal Daud, menghimbau, lulusannya untuk tak hanya terpaku menjadi ASN atau karyawan. Dan peluang menjadi pengusaha saat ini masih menjanjikan.

Penegasan ini dia diungkapkan saat usai wisuda ke 39 program strata 1 dan ke 18 program strata 2 di Hotel Aryaduta, Sabtu (05/08.

Kata Faizal, wisudawan yang 461 orang itu, dengan rincian 115 mahasiswa lulusan S2 dan 346 mahasiswa lulusan S2. “Konsep kedepan yang kami tekankan bahwa lulusan jangan hanya berpaku untuk menjadi karyawan. Tapi jadilah sebagai pengusaha dan wiraswasta,” ujarnya.

Menjadi pengusaha itu bisa membuka bidang apapun.  “Jangan jadi pencari kerja. Di Sumsel ini, peluang membuka usaha itu masih sangat terbuka. Apalagi saat ini perekonomian di Sumsel, sedang berkembang. ‘’Sayang kalau sarjana tidak mampu mengambil peluang itu,” pintanya.

Menurut dia, mahasiswa itu jangan malu untuk memulai usaha. Jika usaha sudah berkembang, pendapatan yang diraih bisa melebihi gaji ASN atau karyawan.  “Bila usahanya sudah berkembang, bisa bergaji Rp 50 juta. Sedangkan menjadi karyawan bergaji, ya kisaran Rp 3 juta,” bebernya.

Selain itu, lulusan Sjakhyakirti 50 persen pegawai dan karyawan. Sedangkan sisanya 50 persen menjadi pengusaha. Sejak berdirinya Universitas Sjakhyakirti telah melepas sarjana sebanyak 17.317 orang. Dan menyebar di berbagai instansi pemerintahan dan swasta.

“Kita berharap lulusan Sjakhyakirti bisa membuka lapangan kerja,”ucapnya. Ketika disinggung jumlah fakultas yang dikelola Universitas Sjakhyakirti, berjumlah 5 fakultas. Masing-masing, Pertanian, Ekonomi, Hukum, Ilmu Administrasi, Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Program Pascasarjana.

“Yang paling banyak peminatnya, Fakultas Hukum dan Ekonomi. Dan lagi, yang kuliah di Fakultas Hukum banyak aparat. Sedangkan Fakultas Ekonomi adalah mahasiswa reguler,” paparnya.

Katanya, semakin meningkatnya disiplin yang diterapkan universitas, jumlah mahasiswa baru terus meningkat setiap tahun. “Ketika kualitas dosennya bagus, proses belajar semakin meningkat. Dan disiplin kita tingkatkan, peminat kita semakin bertambah,” kilahnya. (*)

laporan : winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *