Bu Ida Rela Jalan Kaki 6 Kilometer

Blusukan ke Talang Ayek, Sadil, Dempo Rejo

PAGARALAM, SuaraSumselNews- PEMIMPIN itu harus langsung datang kerumah-rumah warga hingga kepelosok. Hal itu sangat dinantikan oleh warga. ‘’Inilah yang sering dilakukan Walikota Pagaralam non aktif, dr Hj Ida Fitriati Basjuni. Bahkan, Bu Ida panggilan akrabnya, rela berjalan kaki yang jaraknya sedikitnya enam kilometer, lantaran belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat’’.

Lantaran jauh, Bu Ida dijemput oleh warga dengan menggunakan motor, mengingat kondisi hari itu sangat panas. Apalagi melintasi jalan ditengah sawah dan berlumpur serta menyeberangi dua sungai besar. Namun, Bu Ida menolak karena untuk bersama-sama berjalan kaki menuju satu dusun dipelosok.

Kondisi seperti ini merupakan suatu kebiasaan dari Bu Ida untuk mengetahui dan menyerap langsung aspirasi dari masyarakat. Tak pelak, perkampungan warga yang jauh, Talang Ayek Salak, Talang Sikin, Talang Sadil, Dempo Rejo, Sukananti dan lainnya dikunjungi Bu Ida.

Yang pantastisnya lagi, lantaran tak ingin kegiatannya diketahui oleh warga, calon nomor urut 3 dr Hj Ida Fitriati Basjuni-Armansah (IDAMAN) ini melakukan blusukan dan kampanye dialogis langsung.

Kala kunjungan itu, Bu Ida langsung mengecek kondisi jalan di Talang Sadil. Termasuk jalan perkampungan dan tembok penahan yang ambruk di Dempo Rejo dan Sukananti Kelurahan Dempo Makmur. Disini, Bu Ida sangat memahami akan kondisi masyarakat, dampak takut terjadi longsor susulan.

Blusukan yang dilakukan ini diharapkan bisa mempercepat perbaikan untuk kesejahteraan masyarakat. Walikota Non Aktif dr Hj Ida Fitriati menuturkan, pihaknya sengaja datang guna menyerap aspirasi masyarakat. Juga, kegiatan seperti ini rutin dilakukan pada saat masih menjabat sebagai Wali Kota.

“Saya sangat senang datang langsung kemasyarakat. Dengan begitu, apa yang ada dibenak masyarakat, bisa diketahui langsung,” ungkap mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat ini.

Kata Bu Ida, kini pihaknya mengetahui sejumlah permasalahan yang harus diwujudkan untuk masyarakat. Diantaranya, jalan perkampungan dan pembangunan tembok penahan dengan cepat. Khusnya, tembok penahan, bila tak cepat ditanggulangi dikhawatirkan akan longsor susulan. Apalagi, di kawasan ini, padat perumahan dan penduduk.

Sementara, Muhidi (40), warga Kelurahan Dempo Makmur menuturkan, pihaknya sangat senang kunjungan yang dilakukan Bu Ida. Dari kunjungan tersebut diharapkan bisa percepat perbaikan tembok penahan yang ambruk dan pembangunan jalan lingkungan.

Diakuinya, Bu Ida, sosok pemimpin yang peduli dan tanggap. Apa kendala yang dihadapi warganya, selalu diperhatikan dan langsung dilihat, seperti sekarang ini. (*)

Laporan : agung purnomo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *